Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok sejak Lama, Kini Banyak Wanita Derita Kanker Paru

Kompas.com - 04/07/2015, 09:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail


KOMPAS.com
 — Jumlah wanita yang merokok mengalami peningkatan setelah muncul iklan rokok pada tahun 1970-an. Iklan tersebut menggunakan seorang wanita sebagai modelnya. Iklan menunjukkan bahwa wanita profesional yang merokok akan terlihat menarik, independen, lebih sukses, dan merasa bahagia.

Para wanita juga percaya bahwa merokok akan membuat tubuh mereka langsing atau setidaknya menahan nafsu makan sehingga berat badan terus terjaga. Mereka semua terpikat dengan iklan rokok yang menyesatkan.

Akibatnya, kini jumlah wanita yang menderita kanker paru mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peneliti meyakini bahwa jumlah tersebut merupakan dampak dari banyaknya wanita merokok sekitar tahun 1970.

Lebih dari 20.000 kasus kanker paru setiap tahunnya di Inggris. Cancer Research UK mencatat ada 20.483 kasus baru pada 2012. "Sangat menyedihkan, jumlah wanita yang didiagnosis dengan kanker paru terus meningkat,” ujar peneliti Profesor Caroline Dive.

Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling banyak merenggut nyawa masyarakat di Inggris. Hanya lima persen pasien yang mampu bertahan hidup dalam kurun waktu 10 tahun.

Kanker paru kebanyakan baru terdiagnosis pada stadium lanjut, ketika sel kanker sudah menyebar. “Kanker sangat sulit untuk diobati ketika telah menyebar ke seluruh tubuh,” terang Caroline.

Para peneliti kini tengah mengembangkan obat baru dan cara untuk mendiagnosis penyakit lebih dini sebelum sel kanker menyebar ke organ tubuh lain.

Nell Barrie yang juga dari Cancer Research UK mengatakan, pemerintah maupun pelayanan kesehatan harus bekerja keras membantu para perokok untuk berhenti. Menurut dia, pelayanan berhenti merokok bisa diperbanyak untuk membantu mereka berhenti dari kecanduan rokok yang mematikan ini.

 “Jika Anda merokok, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan adalah berhenti merokok,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com